Rabu, 25 November 2015

Curahan Hati Seorang Guru by : M Taufiqurrahman Nst


Jujur saja ada rasa bangga ketika orang-orang menyebutku Guru
sebutan itu menggemakan kemuliaan, mendatangkan kehormatan
saya disebut mengajar padahal sayalah yang banyak belajar
dari praktik kehidupan para murid
saya dapat menjelaskan rumus-rumus, prinsip-prinsip, konsep-konsep
karena murid sudah menunggu apa yang mau saya katakan
saya harus membaca terlebih dulu daripada apa yang dibaca murid-muridku
jika tidak, maka rasa malu mengetuk-ngetuk pintu nurani
saat keluarga-keluarga lain sudah melupakan pekerjaan rutinnya
saat mereka bercengkerama dengan keluarga masing-masing
saya tak tega dan tak berhenti memikirkan kegagalan-kegagalan
murid-murid tawuran yang dibawa hingga menjadi mahasiswa
mereka semua adalah murid-murid saya walau tidak secara langsung
ketika murid sudah beranjak dewasa, mereka bekerja
ketika mereka bekerja, mereka tersangkut penyalahgunaan jabatannya
sungguh miris hati ini
mendidik adalah bagian terberat selain mengajar
nilai-nilai harus dipilah lalu diolah untuk kemudian ditanamkan di benak para murid
sayangnya nilai-nilai yang dianut kebanyakan anggota masyarakat
adalah nilai-nilai keduniawian semata
dan lebih sayang lagi, nilai keduniawian itu berujung pada hasrat-hasrat hedonisme, konsumtivisme, dan kegermelapan penampilan
jika saya tanya satu demi satu, semua orang setuju
hidup perlu nilai ketakwaan kepada Sang Khalik
hidup perlu nilai keadilan
hidup perlu nilai kejujuran
hidup perlu nilai kesederhanaan
hidup perlu nilai welas asih
hidup perlu nilai kebenaran yang hakiki
tapi begitu giliran bertindak
hal-hal yang disetujui itu dilanggar sendiri
bahkan apa yang sudah disumpahkan pada pelantikannya sebagai pegawai, pengusaha, teknisi, konsultan, dan sederet lainnya lagi
karena itu saya merasa bersalah
setengah mati saya mengobarkan semangat ketika di kelas
tentang menjalani hidup keutamaan manusia
namun hasilnya perilaku setengah hati yang saya saksikan
saya tak bisa mengubah orang-orang menjadi siapa yang saya inginkan
tetapi kembali lagi ke sebutan penuh kehormatan itu, guru
harus ada orang yang setia menjaga nilai-nilai
dan itu saya rasa menjadi tanggung jawab yang melekat
di tubuh dan di jiwa ini
hingga zaman menyurut dan ajal menjemput.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SMK NEGERI 2 TANJUNGBALAI GELAR UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK) TAHUN 2023

SMK Negeri 2 Tehnologi Tanjungbalai menggelar Uji Kompetensi Keahlian (UKK) pada tanggal 1 Maret sampai dengan 17 April 2023. UKK ini diikut...